Categories
Berita unik

Hal-hal yang Perlu Dihindari Orang dengan Ablasio Retina

Ablasio retina adalah kondisi medis serius di mana lapisan retina di bagian belakang mata terlepas dari jaringan pendukungnya. Retina merupakan bagian penting dari mata yang berfungsi menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal visual ke otak. Jika kondisi ini tidak ditangani dengan segera, dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Setelah didiagnosis atau menjalani operasi untuk memperbaiki ablasio retina, ada beberapa hal yang perlu dihindari agar proses pemulihan berjalan lancar dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Berikut ini adalah hal-hal yang harus dihindari oleh orang dengan ablasio retina:

1. Mengangkat Beban Berat

Setelah mengalami ablasio retina, mengangkat beban berat harus dihindari. Mengangkat benda berat bisa meningkatkan tekanan intraokular (tekanan di dalam mata), yang dapat memperburuk kondisi retina atau bahkan menyebabkan robekan ulang setelah operasi. Beban berat juga berisiko menyebabkan ketegangan fisik yang tidak diinginkan pada mata dan tubuh secara keseluruhan.

2. Olahraga atau Aktivitas Fisik Berlebihan

Kegiatan fisik yang intens seperti berlari, melompat, angkat beban, atau olahraga kontak (seperti sepak bola atau basket) sebaiknya dihindari. Aktivitas yang melibatkan gerakan cepat dan mendadak dapat memberikan guncangan pada mata, yang berisiko memperburuk kondisi retina yang sudah rapuh. Sebagai gantinya, dokter mungkin menyarankan olahraga ringan seperti jalan santai setelah pasien benar-benar pulih.

3. Membungkuk atau Menundukkan Kepala

Menundukkan kepala terlalu lama atau sering membungkuk dapat meningkatkan tekanan pada mata dan memperlambat proses penyembuhan. Untuk menghindari risiko ini, cobalah untuk mengurangi kegiatan yang memerlukan posisi kepala menunduk, seperti mengikat sepatu, menyapu lantai, atau mengambil barang di lantai.

4. Perubahan Ketinggian Mendadak

Perubahan tekanan udara yang terjadi akibat perbedaan ketinggian, seperti saat naik pesawat atau mendaki gunung, juga dapat berpengaruh negatif pada orang yang mengalami ablasio retina. Perubahan tekanan ini dapat menyebabkan tekanan intraokular naik dan mengganggu penyembuhan retina, sehingga orang dengan kondisi ini harus menghindari perjalanan udara atau aktivitas di dataran tinggi sampai dokter menyatakan aman.

5. Menggosok Mata

Menggosok mata adalah kebiasaan yang harus dihindari sepenuhnya oleh pasien dengan ablasio retina. Mata yang baru menjalani operasi atau yang sedang dalam tahap penyembuhan sangat rentan terhadap cedera. Menggosok mata bisa menyebabkan tekanan tambahan pada retina dan memicu komplikasi serius. Jika mata terasa gatal atau tidak nyaman, lebih baik menggunakan obat tetes mata yang dianjurkan dokter.

Categories
Berita unik

Suhu Tubuh Normal pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!

Mengetahui suhu tubuh normal pada anak adalah informasi penting bagi orang tua, karena suhu tubuh merupakan indikator utama kesehatan. Dengan memahami suhu tubuh yang normal, orang tua dapat lebih cepat mengenali gejala demam atau penyakit lainnya yang memerlukan perhatian medis. Suhu tubuh bisa bervariasi berdasarkan usia, aktivitas fisik, dan waktu pengukuran, sehingga penting untuk mengetahui standar suhu tubuh normal anak.

Suhu Tubuh Normal pada Anak

Suhu tubuh normal pada anak biasanya berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Suhu tubuh yang sedikit lebih tinggi atau lebih rendah dari kisaran ini dapat dianggap normal tergantung pada kondisi tertentu, seperti aktivitas fisik atau lingkungan sekitar. Berikut adalah kisaran suhu tubuh berdasarkan metode pengukuran:

  1. Suhu rektal (melalui anus): 36,6°C hingga 38°C.
  2. Suhu oral (melalui mulut): 35,5°C hingga 37,5°C.
  3. Suhu aksila (di ketiak): 36,5°C hingga 37,3°C.
  4. Suhu timpani (melalui telinga): 35,8°C hingga 38°C.

Metode pengukuran suhu yang paling akurat untuk bayi dan anak kecil adalah pengukuran melalui rektal, sedangkan untuk anak yang lebih besar, pengukuran suhu oral atau di ketiak bisa digunakan.

Memahami Demam pada Anak

Demam pada anak biasanya dianggap terjadi ketika suhu tubuhnya mencapai 38°C atau lebih. Demam adalah respons tubuh terhadap infeksi atau peradangan dan merupakan mekanisme tubuh untuk melawan bakteri atau virus. Meskipun demam sering menjadi alasan kekhawatiran bagi orang tua, itu adalah tanda bahwa tubuh anak sedang bekerja melawan infeksi.

Namun, ada beberapa kondisi di mana demam memerlukan perhatian medis segera, seperti:

  • Demam yang berlangsung lebih dari tiga hari.
  • Suhu tubuh di atas 40°C.
  • Demam disertai gejala seperti kesulitan bernapas, leher kaku, kejang, atau ruam kulit yang tidak biasa.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Anak dengan Tepat

Untuk mendapatkan hasil yang akurat, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mengukur suhu dengan benar. Berikut beberapa tips:

  • Termometer digital adalah pilihan yang paling aman dan cepat untuk mengukur suhu.
  • Untuk bayi, pengukuran suhu rektal sering disarankan karena lebih akurat.
  • Saat mengukur suhu melalui mulut, pastikan anak tidak makan atau minum sesuatu yang panas atau dingin dalam 30 menit sebelumnya.
  • Termometer di ketiak lebih mudah digunakan, tetapi hasilnya mungkin kurang akurat dibanding metode rektal atau oral.
Categories
Berita unik

Apakah Buah Mangga Bagus untuk Diet? Ini Jawaban dan Anjurannya

Buah mangga sering kali menjadi pilihan favorit karena rasanya yang manis dan segar. Namun, bagi mereka yang sedang menjalani program diet, muncul pertanyaan: apakah buah mangga bagus untuk diet? Untuk menjawabnya, mari kita lihat manfaat mangga, kandungan nutrisinya, serta anjuran konsumsi yang tepat saat diet.

1. Kandungan Nutrisi dalam Mangga

Mangga kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, serat, dan antioksidan. Dalam satu mangga ukuran sedang (sekitar 200 gram), terdapat sekitar:

  • Kalori: 150 kalori
  • Serat: 3-4 gram
  • Vitamin C: sekitar 60 mg (lebih dari 60% kebutuhan harian)
  • Vitamin A: 25% dari kebutuhan harian
  • Folat, vitamin B6, dan kalium juga terkandung dalam jumlah yang baik

Kandungan vitamin dan mineral dalam mangga ini sangat bermanfaat untuk kesehatan, terutama dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, kesehatan kulit, dan pencernaan. Serat yang terkandung dalam mangga juga membantu memperlancar sistem pencernaan, yang penting untuk program penurunan berat badan.

2. Manfaat Mangga untuk Diet

  • Sumber Serat: Mangga mengandung serat yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan efek kenyang lebih lama. Ini sangat penting bagi mereka yang sedang diet, karena serat membantu mengurangi rasa lapar dan mencegah keinginan makan berlebihan.
  • Rendah Lemak: Mangga hampir tidak mengandung lemak, yang berarti tidak akan memberikan tambahan lemak ke dalam tubuh, asalkan dikonsumsi dalam porsi yang tepat.
  • Kaya Antioksidan: Mangga kaya akan antioksidan seperti betakaroten dan polifenol, yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Ini juga mendukung kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit kronis.
  • Pengganti Camilan Tidak Sehat: Karena rasanya yang manis, mangga bisa menjadi alternatif sehat untuk camilan manis yang mengandung gula tambahan atau pemanis buatan. Daripada makan permen atau kue manis, mengonsumsi mangga dalam jumlah sedang bisa memuaskan keinginan untuk makan sesuatu yang manis tanpa merusak diet.

3. Perhatikan Kandungan Gula

Salah satu kekhawatiran saat mengonsumsi mangga adalah kandungan gulanya. Mangga memang mengandung gula alami, dan dalam porsi yang besar, bisa menyebabkan asupan kalori yang tinggi. Satu buah mangga bisa mengandung sekitar 45 gram karbohidrat, di mana sebagian besar berasal dari gula. Meskipun gula ini alami, tetap perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat atau rendah gula.

Bagi yang sedang diet, porsi mangga yang dianjurkan adalah satu potong sedang (sekitar 100-150 gram), yang mengandung sekitar 70-90 kalori. Ini memungkinkan Anda menikmati manfaat mangga tanpa khawatir asupan kalori berlebihan. Selain itu, cobalah mengombinasikan mangga dengan sumber protein sehat seperti yogurt rendah lemak atau kacang-kacangan untuk menyeimbangkan kadar gula dan meningkatkan rasa kenyang.

4. Cara Tepat Mengonsumsi Mangga saat Diet

  • Konsumsi dalam Bentuk Alami: Hindari mengonsumsi mangga dalam bentuk jus atau smoothie yang ditambah dengan gula atau pemanis buatan. Sebaiknya konsumsi mangga dalam bentuk potongan buah segar untuk mendapatkan manfaat serat dan nutrisi lainnya secara utuh.
  • Kombinasi dengan Makanan Lain: Mangga bisa dicampurkan dengan salad buah atau sayur, yogurt rendah lemak, atau bahkan oatmeal untuk sarapan yang sehat dan seimbang.
  • Waktu yang Tepat: Konsumsi mangga sebagai camilan sehat di antara waktu makan atau sebelum berolahraga untuk memberikan energi tambahan tanpa membuat berat badan naik. Mengonsumsi mangga setelah makan besar mungkin bisa meningkatkan total kalori harian, jadi lebih baik menikmatinya dalam porsi kecil pada waktu yang tepat.